Jumat, 15 Juli 2011



Marhaban Ya Ramadhan

  Selamat Datang Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
 

Do'a Malaikat Jibril adalah sebagai berikut:

Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

- Tidak memohon ma'af  terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
- Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami istri;
- Tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullahpun mengatakan amiin sebanyak 3 kali. Dapat kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-amiin-kan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jum'at. 
 

Tidak terasa waktu berlalu, sebentar lagi kita akan berjumpa kembali dengan Ramadhan, bulan mulia yang penuh berkah dan rahmat dari Allah SWT. Pastinya kita sebagai umat muslim sangat menunggu-nunggu datangnya bulan yang istimewa ini. Tidak lengkap rasanya bagi kita menjalani ibadah puasa apabila belum berma'af-ma'afan dengan semua orang yang kita kenal; dan tanpa disadari

11 bulan
banyak kata sudah diucapkan dan dilontarkan
tak semua menyejukkan,
11 bulan
banyak perilaku yang sudah dibuat dan diciptakan
tak semua menyenangkan,
11 bulan
banyak keluhan, kebencian, kebohongan
menjadi bagian dari diri,

saatnya istirahat dalam "perjalanan dunia"
saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga,
saatnya menikmati indahnya kemurahanNya
saatnya memahami makna pensucian diri

Selamat menunaikan Ibadah Puasa
bersama kita leburkan kekhilafan,

Semoga dengan puasa mempertemukan kita
dengan Keagungan Lailatul Qadar
dan kita semua menjadi pilihanNya
untuk dikabulkan do'a - do'a
dan kembali menjadi fitrah ....... Amin.

(by : M Faisal)



Seiring terbenam mentari di akhir Sya’ban
tibalah kini bulan Ramadhan
Pesan ini sebagai ganti jabat tangan
untuk memohonkan ma'af dari kekhilafan
Marhaban yaa Ramadhan

Dalam kesakitan teruji kesabaran
Dalam perjuangan teruji keikhlasan
Dalam ukhuwah teruji ketulusan
Dalam tawakkal teruji keyakinan
Hidup ini amat indah jika Allah menjadi tujuan
Selamat menunaikan ibadah Ramadhan
 
Marhaban yaa Ramadhan,
pucuk selasih bertunas menjulang,
dahannya patah tolong betulkan,
puasa Ramadhan kembali menjelang,
salah dan khilaf mohon dima'afkan.
Selamat Menunaikan Ibadah puasa
 
(by : www.infoceria.com)


Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Semoga Allah Subhanahuwata'ala Memberikan Kesehatan Lahir dan Bathin Kepada Kita Semua, serta  Semua Amal Ibadah Puasa Kita diterima  oleh Allah Subhanahuwata'ala ....... Amiin

Niat Puasa Ramadhan

niatharianpuasa 

Nawaitu Sauma Ghadhin ‘An-adaai,  Fardhi Syahri Ramadhaana Haadzihis Sanati Lillahi Ta’aalaa

Sahaja Aku Berpuasa Esok Hari Di Bulan Ramadhan Tahun Ini Karena Allah Ta’ala

Do'a Berbuka Puasa


Allahumma Laka Sumtu Wa Bika Aamantu Wa ‘Alaa Rizqika Afthartu Birahmatika ya Arhamarrohimin

Ya Allah Bagi Engkau Aku Berpuasa dan Beriman, Dengan Rezeki Engkau Aku Berbuka, Dengan Rahmat Engkau Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang


TIGA NASEHAT  (Dari : Kumpulan Kultum)

Rasulullah SAW pernah memberikan tiga buah nasehat kepada kedua sehabatnya Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal:

  

Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji. (HR. Tirmidzi)
Tiga pesan Rasulullah SAW tersebut layak untuk kita perhatikan karena sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.

1. BERTAQWA DIMANA SAJA

Definisi dari kata taqwa dapat dilihat dari percakapan antara sahabat Umar dan Ubay bin Ka’ab ra. Suatu ketika sahabat Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah taqwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah taqwa!”
Sedang menurut Sayyid Qutub dalam tafsirnya—Fi Zhilal al-Qur`an—taqwa adalah kepekaan hati, kehalusan perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap semua duri atau halangan dalam kehidupan.
Kalau ada suatu iklan minuman ringan: “Dimana saja dan kapan saja …”, maka nasehat Nabi SAW ini menunjukkan bahwa kita harus bertaqwa dimana saja. Sedang perintah taqwa kapan saja terdapat dalam surat Ali Imron 102:

 

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”
Jadi dimanapun dan kapanpun kita harus menjaga ketaqwaan kita. Taqwa dimana saja memang sulit untuk dilakukan dan harus usaha yang dilakukan harus ekstra keras. Akan sangat mudah ketaqwaan itu diraih ketika kita bersama orang lain, tetapi bila tidak ada orang lain maka maksiyat dapat dilaksanakan. Sebagai contoh, ketika kita berkumpul di dalam suatu majelis zikir, pikiran dan pandangan kita akan terjaga dengan baik. Tetapi ketika kita berjalan sendirian di suatu tempat perbelanjaan, maka pikiran dan pandangan kita bisa tidak terjaga. Untuk menjaga ketaqwaan kita dimanapun saja, maka perlunya kita menyadari akan pengawasan Allah SWT baik secara langsung maupun melalui malaikat-Nya.

2. KEBAIKAN YANG MENGHAPUSKAN KESALAHAN

Setiap orang selalu melakukan kesalahan. Hari ini mungkin kita sudah melakukan kesalahan baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Oleh sebab itu, segera setelah kita melaksanakan kesalahan, lakukan kebaikan. Kebaikan tersebut dapat menghapuskan kesalahan yang telah dilakukan.
Untuk dosa yang merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda “sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”. Maka ada orang yang ketika dia sakit maka dia akan memberikan sedekah agar penyakitnya segera sembuh. Hal ini dikarenakan segala penyakit yang kita miliki itu adalah karena kesalahan yang kita pernah lakukan.
Sedang dosa yang dilakukan terhadap orang lain maka yang perlu dilakukan adalah memohon maaf yang bagi beberapa orang sangat sulit untuk dilakukan. Padahal Rasulullah SAW selalu minta maaf ketika bersalah bahkan terhadap Ibnu Ummi Maktum beliau memeluknya dengan hangat seraya berkata “Inilah orangnya, yang membuat aku ditegur oleh Allah… (QS. Abasa)”. Setelah minta maaf kemudian bawalah sesuatu hadiah atau makanan kepada orang tersebut, maka kesalahan tersebut insya Allah akan dihapuskan.

3. AKHLAQ YANG TERPUJI

Akhlaq terpuji adalah keharusan dari setiap muslim. Tidak memiliki akhlaq tersebut akan dapat mendekatkan seseorang dalam siksaan api neraka. Dari beberapa jenis akhlaq kita terhadap orang lain, yang perlu diperhatikan adalah akhlaq terhadap tetangga.

  

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)


Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)
Dari hadits tersebut, peringatan Allah sangat keras sampai diulangi tiga kali yaitu tidak termasuk golongan orang beriman bagi tetangganya yang tidak aman dari gangguannya. Maka terkadang kita perlu instropeksi dengan menanyakan kepada tetangga apakah kita mengganggu mereka.

Wallahua’lam bish showab.

Tidak ada komentar: